Situasi
di Kota Madiun, Jawa Timur, sejak Minggu (11/9) pagi, mencekam. Ribuan
personel polisi terlihat bersiaga di sejumlah lokasi strategis.
Sedikitnya 100 personel polisi berseragam lengkap berkumpul di Jalan
Pahlawan depan Matahari, 3 mobil rantis bersiaga di depan pendapa
kabupaten. Puluhan polisi bermotor juga terlihat mondar-mandir di
jalan-jalan utama.
Wakil Kepala
Polda Jawa Timur Brigjen Pol Eddi Sumantri mengatakan, sedikitnya 3.600
personel disiagakan lengkap dengan kendaraan taktis pengamanan seperti
watercanon,
barrier,
barakuda, serta helikopter milik Polri. Tidak hanya polisi dari Polres
Kota Madiun dan Polres Madiun yang disiagakan. Polda Jatim juga
mengerahkan pasukan dari jajaran lain, seperti Polres Kota Kediri,
Polres Ponorogo, Polres Jombang, Polres Nganjuk, Polres Magetan, Ngawi
hingga Pacitan.
Kehadiran ribuan polisi ini diperkuat dengan
pasukan dari TNI AD, TNI AU, Satpol PP, dan Dishub. Pengerahan pasukan
pengamanan ini tidak lain untuk mengamankan pelaksanaan acara Halal bi
Halal Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo, sebuah perguruan silat
yang besar di Kota Madiun. [
kompas]
Biasanya kegiatan tahunan setelah Lebaran itu senantiasa diwarnai
kerusuhan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, sejumlah warga menutup
tokonya. Meski demikian, sempat terjadi insiden pelemparan batu ke rumah
penduduk.
Polisi mengawal konvoi sekitar 20 ribu pesilat usai
mengikuti acara halal bi halal di Madiun. Pengawalan dilakukan untuk
mengantisipasi bentrokan. Dengan helikopter, Wakapolda Jatim Brigadir
Jenderal Polisi Eddi Sumantri memimpin pengamanan aksi konvoi yang
dilakukan ribuan pendekar silat
Persaudaraan Setia Hati (PSH).
Konvoi
dimulai dari Kelurahan Winongo, Manguharjo, dengan mengendarai sepeda
motor. Mereka melintasi jalanan utama Kota Madiun. Pengawalan polisi
membuat konvoi berlangsung aman dan lancar. [
sctv]
Berita yang masih hangat tentang pendekar silat Persaudaraan Setia Hati (PSH)